Minggu, 14 Oktober 2018

Audiensi FMKI-Caleg: Perlu Smart Strategy


DEPOK - Pengurus FMKI Kota Depok mengapresiasi respon positif Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Depok, DPR Propinsi Jawa Barat, DPR RI untuk Pileg 2019. Sejumlah 11 Caleg Katolik hadir pada acara bincang-bincang dari hati ke hati bersama pengurus FMKI Kota Depok kemarin, Minggu (14/10).

Acara yang dipandu tim khusus FMKI Kota Depok -- Jusuf Suroso, Ari Nurcahyo (Tim 7 Keuskupan Bogor), I Made Leo Wiratma -- berlangsung penuh antusias berkat tingginya animo para caleg Katolik. RP. Alforinus Gregorius Pontus, OFM, Pastor Moderator Bidang Kemasyarakatan Dekenat Utara Keuskupan Bogor dan anggota dari Tim 7 Keuskupan Bogor, Aroli Ignatius Zai, juga hadir.

Ketua FMKI Kota Depok, Hadasa Scholastica Rini Tarigan Sibero, mengaku puas karena para caleg Katolik telah menyampaikan misi dan interest politik secara terbuka. Rini berharap caleg Katolik bisa menjadi pemimpin yang berkualitas tapi juga elegan dalam berkontestasi. "(caleg Katolik) mesti punya hati yang manis, tidak sekedar janji-janji manis," ujar Rini di awal acara.

"Saya bangga dan senang karena saya yakin bangsa kita akan lebih baik jika makin banyak (caleg Katolik) yang terlibat, tertarik membangun dan membawa perubahan bagi bangsa ini," ujar Pater Goris (RP. Alforinus Gregorius Pontus, OFM).

Ari Nurcahyo, mengatakan bahwa Tim 7 FMKI Keuskupan Bogor tengah menyiapkan buku untuk pendampingan umat menuju Pilpres dan Pileg 2019, disamping melakukan banyak pertemuan konsolidasi umat Allah (baca Gereja) yang ingin sumbang kader terbaik bagi bangsa, juga konsolidasi suara umat bagi kader (caleg) Katolik.

Tim 7 FMKI Keuskupan Bogor, kata Ari, fokus mencari formulasi konsolidasi partisipasi (suara) umat, agar suara umat (gereja) bisa jadi ceruk utama, tidak sekedar ceruk tambahan, bagi kemenangan kader (caleg) Katolik. "Kita tentu butuh smart strategy karena caleg Katolik melimpah sekarang ini," ujarnya.

Sementara 11 caleg Katolik yang hadir mengutarakan beberapa hal mendasar dan problem bangsa, yang mendorong mereka terlibat aktif dalam dinamika politik bangsa ini, karena perubahan hanya bisa diwujudkan lebih cepat jika turut/ikut dalam sistem, ketimbang tetap di luar sistem seperti aktivis sosial pada umumnya.

Ke-11 caleg Katolik yang hadir adalah;

1) Antonius Wahyu Kamandoko (Pancoran Mas) dari PSI
2) F.X. Kurniadhi Widjojo (Sukmajaya) PSI
3) Andreas Adi Loviantoro (Sukmajaya) PSI
4) Daniel Rudi T Sianturi (Sukmajaya) PSI
5) Theresia Penaten Masang (Beji) PSI
6) Christina Agustini Tyas Utami (Sukmajaya) Nasdem
7) Veronika Jemia (Cipayung) Demokrat
8) Christin M Wartiningsih (Sukmajaya) Hanura
9) Susana Devianti (Cinere) Perindo

dan 1 caleg DPRD Jawa Barat, Stefanus Heru Purnomo, SH (Cimanggis) (Dapil Depok-Bekasi) Perindo, juga 1 caleg DPR RI, Susy Rizky Wiyantini (Depok-Bekasi) PSI.

"Saatnya anda melakukan investasi politik dan sosial agar dipilih nanti dan jadilah garam dan terang dunia jika lolos ke DPR nanti, jangan menjadi bagian dari kegelapan di lembaga perwakilan rakyat atau parlemen yang tidak pernah beres hingga hari ini. Sekecil apapun kepentingan rakyat, jika terus menerus disuarakan maka akan bermakna," pinta I Made Leo Wiratma, yang juga Direktur Eksekutif Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi).











1 komentar:

  1. Ada baiknya apabila Calon Wakil Rakyat ini memposting concern mereka pd permasalahan yg dihadapi umat - masyarakat-bangsa dan negara... Serta upaya yg sudah mereka lakukan (seberapa kecilpun). Jangan visi-misi umum atau maaf "sekarung janji"...

    BalasHapus