DEPOK - Mgr Paskalis Bruno Sukur, OFM, Uskup Bogor, menandaskan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Gereja Katolik turut menciptakan kebersamaan dan persatuan bangsa. Pertemuan Presiden Jokowi bersama uskup se-Indonesia belum lama ini di Istana Bogor, pertemuan yang diinisiasi Presiden Jokowi, adalah bukti negri ini mengakui kehadiran Gereja Katolik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Tidak banyak hal istimewa yang dibicarakan, kecuali meneguhkan persatuan kita sebagai bangsa, juga terlihat dia (Presiden Jokowi-red) menghargai perbedaan perbedaan," ujar Mgr Paskalis dalam Temu Caleg-Kerawam-FMKI Keuskupan Bogor, pada Selasa (20/11) di gedung Puspas Bogor.
Presiden juga mengapresiasi lomba paduan suara Pesparani nasional umat Katolik di Ambon. Presiden mengatakan yang pokok yakni keharmonisan (dalam paduan suara) antara suara 1, 2 3 dan seterusnya. "Akan ada keharmonisan jika yang satu dan yang lain saling menghargai sesuai dengan peran masing masing, sesuai identitasnya, dan menghasilkan suatu kesatuan," ujar Mgr Paskalis mengutip Presiden Jokowi.
Mgr Paskalis menegaskan kembali pesan Presiden Jokowi (hal menciptakan kebersamaan dan persatuan bangsa) kepada para calon legislatif (caleg) Katolik pada Temu Caleg Selasa lalu itu. "Terima kasih bahwa anda bersedia, meski tentu ini pertarungan berat, tetapi anda menyumbangkan sesuatu yang positif, untuk memelihara hubungan persaudaraan kita di dalam kontestasi politik ini."
"Mudah-mudahan anda menjadi kader terbaik, memperjuangkan kepentingan bersama (bonnum commune), dan cara memperjuangkan juga cara yang elegan, sesuai dengan ajaran moral dan etika Gereja Katolik."
Anton Sulis, Ketua Tim 7 Keuskupan Bogor bidang sosial politik, juga Ketua FMKI Keuskupan Bogor, juga menegaskan jika Uskup Bogor, Mgr Paskalis, mengapresiasi para caleg Katolik yang berani mengmbil peran sebagai wakil rakyat (legislatif). "Kita berharap mudah mudahan intensi utamanya adalah untuk kebaikan sebanyak banyaknya masyarakat yang bapak ibu (caleg-red) layani."
"Dalam konteks inilah maka judul acara kita (Temu Caleg-red) adalah bekerja bersama untuk mempersembahkan kader terbaik. Jadi semua kegiatan FMKI dan Kerawam yang dilaporkan ke bapak Uskup pertama tama karena kita ingin mendorong kader terbaik dari Gereja Katolik. Kader yang nantinya diharapkan menghasilkan buah berlimpah bagi bonum commune, bagi gereja katolik."
Arie Nurcahyo, anggota Tim 7, menandaskan bahwa agenda Pastoral KWI, selain mempersembahkan kader terbaik, juga fokus pada konsolidasi partisipasi umat. Beriringan dengan caleg Katolik yang mengalami proses sebagai kader terbaik, umat mesti bisa memastikan memberi suara pada caleg Katolik, walaupun banyak caleg terpanggil.
Jusuf Soeroso, anggota Kerawam dari Paroki St Herkulanus Depok, juga politisi kawakan, mengatakan Sie Kerawam Gereja akan ambil bagian untuk memberi pencerahan, dan berkomunikasi dengan umat untuk memanfaatkan hak pilihnya dengan baik.
Caleg Katolik tetap harus mendengar himbauan Bapak Uskup, juga Romo Dion sebagai Pastor Kerawam Keuskupan Bogor, sambil terus meningkatkan kapasitas diri, modal sosial, modal politik, siap secara mentalitas Katolik, dan tidak eksklusif jika terpilih nanti, pinta Jusuf.
Sementara itu Anton Sulis menandaskan bahwa Tim 7 bersama Kerawam akan mengeluarkan dokumen pendampingan bagi pemilih, terbit sekitar akhir Januari 2019 atau awal Pebruari 2019. "Tim 7 dan Kerawam akan identifikasi caleg, menghitung potensi, dan merumuskan kriteria termasuk wawasan kebangsaan, Katoliksitas, rekam jejak partai, dan potensi penguasaan resources (sumber daya)," ujar Anton saat diwawancara Redaksi Sant Ercolano.
Tim 7, tegas Anton, akan melakukan proses assessment terhadap caleg Katolik secara obyektif, bisa dipertanggungjawabkan secara metodologis, didukung oleh riset dengan berbagai macam praduga. "Dari awal intensinya adalah untuk mempersembahkan kader terbaik melalui semua mekanisme itu. Maka selalu dibuka ruang komunikasi dengan seluruh caleg Katolik."
Jika pun nanti gagal, maka berimanlah bahwa saya dipanggil bukan karena niat saya tetapi cara Tuhan berkarya, pasti Tuhan punya maksud dan rencana untuk kita lakukan, demikian Romo Dion meneguhkan para caleg Katolik. Slamat berjuang! Jika gagal tak apa apa. Tidak harus merasa sebagai akhir dari segala-galanya, pinta Mgr Paskalis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar