Minggu, 26 November 2017

Lomba: Imelda kena asma, Anselmus baca kitab suci


DEPOK - Seperti prediksi, tim tenis meja dari Lingkungan Imelda tampil sebagai jawara di laga final hari ini, mempecundangi tim kuat dari Lingkungan Ignasius Loyola.

Tampak ada atlit di kedua tim ini, maka permainan yang dipertontonkan sungguh-sungguh high class. Daniel, atlit tenis meja Kota Depok juga pemilik klub tenis meja, berhasil membawa timnya (Loyola) hingga laga puncak.

Sayang, kehilangan satu pemain kunci (absen karena bepergian ke luar kota), Daniel kehilangan amunisi untuk mempertahankan strateginya.

"Pertarungan nanti pada ganda putri (segmen terakhir) karena saya prediksi 4 segmen awalnya kami akan imbang," ujar Daniel saat diwawancara tim redaksi jelang laga final digelar. Benar, skenario ini terbukti.

Daniel menyerah di tunggal putra, dengan skor 1-3 dari atlit kidal tim Imelda. "Kami berdua sama-sama pemain yang tergabung dalam Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) untuk cabang Depok. Kualitas (bermain) kami sama, tapi saya sudah lama tak berlatih," ujar Daniel.

Daniel adalah PIC (person in charge) untuk lomba tenis meja Paroki Herkulanus dalam rangka HUT tahun ini. Sebagai panitia lomba, Daniel mengaku puas karena pertandingan tenis meja kali ini sangat berkualitas.

"Saya berharap semua pemain yang ikut lomba kali ini tetap berlatih untuk menyongsong lomba tenis di paroki di waktu-waktu mendatang," pinta Daniel. Kekuatan permainan tenis meja itu terletak pada intuisi dan gerakan refleks, dan ini hanya bisa dipertahankan dan ditingkatkan jika pemain tenis meja terus rutin berlatih.

Tim tenis meja Lingkungan Anselmus dari Canterbury (ADC) benar-benar jadi kuda hitam, meski hanya sukses raih posisi ketiga (juara 3). Tim ADC jadi mimpi buruk bagi dua tim kuat yakni tim dari Lingkungan Isabela dan Theresia.

Secara keseluruhan, lebih banyak pemain tidak mampu mengembalikkan bola dari servis awal. Segelintir punya skill servis yang sangat bagus. Maka poin yang dikoleksi lebih banyak dari servis awal. Tak heran di pinggir meja muncul teriakan "yang penting asma (asal masuk)", artinya bisa kembalikan servis awal itu, servis yang selalu mematikan karena bola dipukul memutar (efek).

Pertandingan tenis digelar di ruang tengah aula gereja, sementara dalam gereja digelar lomba pemahaman kitab suci. Menurut pemantauan redaksi, peserta dari Lingkungan Anselmus (ADC), Mira dan Richard, masuk nominasi terbaik.

"Mira dan Richard berproses dengan baik selama persiapan...dan ini menurut saya itu yang lebih penting dibandingkan 'menang atau kalah'...," ujar Ririn Habsari, mentor untuk Mira dan Richard saat ditanya tim redaksi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar