Minggu, 07 Januari 2018

Deg-degan Sebelum Lomba bikin kangen, kata Isabela kepada Anselmus


DEPOK - Kegiatan lomba paduan suara (padus) dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Gereja (Paroki) Santo Herkulanus Depok yang ke-16 telah digelar kemarin (8/1), diikuti oleh tujuh kelompok padus dari tujuh lingkungan.

Lomba padus, mungkin paling bergengsi, selain melibatkan ratusan orang, memberi kesan sangat spesial karena menyedot besarnya animo umat se-paroki.

Lingkungan yang berpartisipasi pada kegiatan lomba padus ini tentu memberi apresiasi paling besar, maka berapa pun dana yang dihabiskan untuk konsumsi latihan selama 1-2 bulan, transportasi, kostum, bukan lagi soal yang material.

Bagi lingkungan yang tidak dapat ambil bagian, demikian informasi yang diperoleh tim redaksi,
diakibatkan oleh jadwal libur Natal dan Tahun Baru.

Salah satu anggota panitia lomba mengaku sangat puas karena tujuh kelompok padus yang tampil kemarin berhasil menyuguhkan nyanyian dengan sangat indah dan memukau. Ketiga yuri (berasal dari luar paroki) tentu harus cermat menentukan tim yang layak jadi juara.

Ada empat kelompok padus yang bernyanyi tanpa menggunakan teks lagu, dan ada empat kelompok padus yang dijagokan beberapa penonton.

"Yang paling menonjol, menurut saya, Petrus Kanisius, Petrus Damianus, dan Anselmus," ujar Pak Abe, guru musik Sekolah Santa Theresia Depok. Hanya sayang, nyanyian-nyanyian indah ini tidak bisa dinikmati langsung oleh penonton (umat) karena panitia tak mengijinkan, kata pelatih terkenal paduan suara asal NTT di wilayah Depok dan Jakarta.

"Kangen lagi rasanya deg-degan sebelum lomba. Habis nyanyi whatever will be will be lah ...., tulis Soes Noeg di laman facebook. Sementara salah satu personil dari Lingkungan Isabela menjagokan Lingkungan Anselmus karena diperkuat oleh beberapa suara mutiara hitam.





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar