Sabtu, 13 Januari 2018

Lomba Senam Tobelo: Ketika Instruktur Muslim Semangati Umat Katolik Depok


DEPOK - Lomba senam Tobelo berakhir antiklimaks karena sebagian besar peserta tidak iklas menerima hasil yang diumumkan yuri. Kasat mata, peserta dan penonton seolah-olah punya penilaian tersendiri. Lomba senam digelar kemarin (13/1) di lapangan Sekolah Santa Theresia Depok, dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Gereja (Paroki) Santo Herkulanus Depok yang ke-16.

Salah satu yuri, yang juga seorang Muslim dan instruktur senam, menegaskan jika tim yuri fokus pada gerakan dasar (basic), sementara sebagian besar peserta menampilkan unsur kreatif.

Tarian Tobelo, seperti tarian Poco-Poco, memang kaya dengan gerakan kreatif, maka ketika dilombakan, yuri lebih menekankan penilian pada aspek gerakan dasar.

Kristiana Feni, pelatih senam Tobelo untuk beberapa lingkungan termasuk timnya (Lingk Anselmus de Canterbury), mengaku puas karena tim yang dilatihnya bisa raih juara, meski ada tim yang gagal karena mengadopsi unsur kreatif.

"Slamat kepada tman2ku yg juara 1 (lingk Loyola) ..2 (lingk Albertus Magnus) dan 3 (lingk Imelda) utk senam tobelo....dan lingk Anselmus juara di hatiku....," tulisnya di laman facebook.

Bagaimanapun, semua peserta telah berhasil memukau 300 penonton karena selain kreatif, peserta lomba tampilkan senam Tobelo penuh semangat dan keceriaan. Peserta dengan usia antara 50-60 pun tak kalah heboh dibanding yang under 20.

Romo Aloisius Tri Harjono (Pastor Paroki) memuji peserta dari Anselmus dan mengaku kagum karena lingkungan baru (hasil pemekaran dari Albertus Magnus) begitu menonjol pada penampilan senam Tobelo kemarin, berikut dalam banyak kegiatan di gereja.

Sementara Romo Yulius Eko Priyambodo (Pastor Vikaris) terlibat dalam tim yuri. Tobelo (baca: tolong berhenti lompat) ternyata bikin banyak peserta jadi gundah gulana kemarin, dan yang lompat hanya tiga tim pemenang itu.

Ada tim yang menang, ada tim yang menang(is), kata Romo Eko.

Jika lomba senam Tobelo itu anti klimaks, tidak demikian bagi lomba jalan sehat, apalagi senam jantung yang dipimpin tiga instruktur Muslim, juga goyang alusia, goyang gemu famire, dan goyang mogi e.

Tampak ketiga instruktur Muslim memberi semangat kepada sekitar 400 warga gereja Herkulanus, umat Katolik di Depok yang hidup sangat dekat dan membaur dengan saudara-saudara Muslim.

Jalan sehat (diawasi OMK) mengitari perumahan elit samping gereja pun berjalan lancar dan yel-yel peserta di beberapa titik disambut hangat keluarga Muslim.

Gereja Herkulanus Depok dan umatnya, begitu populer bagi umat Muslim Depok karena sikap keterbukaan dan hubugan baik yang dibangun sejak lama. Persis di depan gereja, ada taman kota, selain pasar pagi (Sunday market) di sisi kiri gereja.













1 komentar: